Nama :
Mutiah
NIM :
1101120673
Mata
Kuliah : Kewirausahaan
Hasil
Wawancara
Narasumber :
Ibu Sa’adah
Alamat
: Jl. G. Obos IX,
Toko Mama Zaika (Fotocopy Amang Alus)
Pewawancara
|
: Bagaimana awal mula anda membuka
usaha ini ?
|
Narasumber
|
: Awal mulanya sangat panjang. Saya
menikah pada tahun 1999. Saya baru lulus kuliah, dan suami saya massih
kuliah. Karna memang lebih tua saya 1 tahun. Setengah tahun kami hidup masih
mendapatkan bantuan dari orang tua (kiriman bulanan), berhubung kami masih
kuliah dan tidak pulang kampung. Setelah 6 bulan menikah, ada teman kami
membuka rental komputer. Suami saya berpikir untuk membuka tempat fotocopy.
Karna jika ada rental komputer, biasanya ada tempat fotocopy. Dan tempat ini
cukup strategis, karna dekat dengan kampus.
|
Pewawancara
|
: Berapa modal awal anda? Dan
bagaimana cara memperolehnya?
|
Narasumber
|
: Modal awal kami 4 juta yang
merupakan sisa uang kami pada saat itu. Waktu itu sedang ada pemantau pemilu
independen dari Jambi, dan kami menjadi koordinator di Kapuas. Uang 4 juta
itu kami belikan mesin fotocopy bekas.
|
Pewawancara
|
: Bagaimana anda mengatur uang saat
itu?
|
Narasumber
|
: Penghasilan kami saat itu kurang
lebih sekitar 100 ribu/hari. Malah kadang kurang, karna daerah ini dulunya
sangat sepi. Kami harus membagi uang itu untuk keperluan sehari-hari, dan
modal untuk membeli kertas dan peralatan ATK.
|
Pewawancara
|
: Apakah anda pernah membuka usaha
lain?
|
Narasumber
|
: Pernah. Sekitar tahun 2001, kami
sambil menjalankan toko kelontong (sembako). Tapi usaha sampingan ini tidak
berlangsung lama, karna saya berpikir kurang efektif.
|
Pewawancara
|
: Apakah anda pernah mengalami
kemunduran dalam usaha ini?
|
Narasumber
|
: Pernah. Pada tahun 2006 kami pindah
dari kontrakan kami dulu ke tempat kami yang sekarang ini. Beberapa bulan
kami sempat mengalami kemunduran. Apalagi saat kami pindah, langsung ada
orang yang menempati tempat kami yang dulu dan membuka tempat fotocopy baru.
Kami kalah saing dan pelanggan kami banyak yang pindah. Saya sempat sakit
hati karna pesaing kami mengambil pelanggan kami dan tidak memberitahu orang,
jika kami sudah pindah tempat.
|
Pewawancara
|
: Bagaimana anda mengatasi kendala
tersebut?
|
Narasumber
|
: Saya sadar dan menerimanya dengan
sabar. Lalu, kami membeli mesin fotocopy baru agar dapat bersaing dengan yang
lain. Dan kualitas hasil fotocopy kami juga memuaskan pelanggan.
|
Pewawancara
|
: Bagaimana awal anda membuka usaha
sampingan (pakaian & aksesoris)?
|
Narasumber
|
: Awalnya karna pada musim liburan di
daerah ini sangat sepi. Saya pun pulang ke Banjar. Saat itu saya punya uang 2
juta dan saya gunakan untuk membeli aksesoris (strap hp, bando, ikat rambut,
dll). Saya tidak memberi tahu suami saya dan hanya bermodalkan nekat untuk
membuka usaha sampingan ini.
|
Pewawancara
|
: Bagaimana anda menetapkan harga dan
memperoleh barang?
|
Narasumber
|
: Saya berjualan tidak mengharapkan
untung yang terlalu banyak. Jadi, saya bisa berjualan murah dengan kualitas
bagus, dan dapat bersaing dengan toko lain. Untuk barang, saya membelinya di
Banjar. Dan untuk menghemat biaya perjalanan, saya kadang berangkat pagi dan
pulang malam, serta ke sana menggunakan jasa angkutan umum.
|
Pewawancara
|
: Bagaimana anda menyiasati barang
atau pakaian yang sudah lama?
|
Narasumber
|
: Untuk pakaian yang sudah lama, saya
tidak begitu banyak mengambil untung. Jika ada yang mau membelinya akan saya
jual, asal masih bisa balik modal. Saya tidak mau menyimpan barang terlalu
lama. Jadi pakaian yang saya jual masih baru (up to date).
|
Pewawancara
|
: Apa saja keinginan anda yang sudah
terpenuhi?
|
Narasumber
|
: Dulu toko kami pintunya dari kayu,
saya ingin sekali punya rolling door. Dan sekarang kami sudah menggunakannya.
Saya juga ingin sekali menyetor haji. Dan Alhamdulillah, kami menyetor haji
pada tahun 2012 kemarin.
|
Pewawancara
|
: Bagaimana usaha pakaian anda ini
bisa maju seperti sekarang?
|
Narasumber
|
: Usaha ini mulai maju sekitar tahun
2008, saat program semester pendek pertama. Program SP pertama itu kebanyakan
dari daerah dan orang yang cukup kaya. Jadi, selama program regular libur,
toko saya tetap ramai. Waktu itu penghasilan saya bisa mencapai 5 juta/hari.
|
Pewawancara
|
: Bisa beritahu kiat atau saran dari
anda agar saya dan teman- teman juga bisa sukses seperti anda?
|
Narsumber
|
: Sarannya bila dengan pelanggan tidak
boleh emosian, layani dengan baik bagaimanapun sifat pelanggan, beramah
tamah, ucapkan trimakasih, anggap pelanggan sebagai raja, harga harus
bersaing, tidak boleh lebih mahal dari toko lain, tetap berkualitas, dan
selalu bersyukur pada Allah atas rizki yang diberikan.
|
Sifat
yang dapat disimpulkan dari Ibu Sa’adah :
1. Berusaha
mencapai keunggulan
2. Bisa
me-manage waktu
3. Pandai
dalam berkomunikasi
4. Berpikiir
positif
5. Kerja
keras (fokus, konsisten)
6. Berani
gagal
7. Pintar
membaca peluang
8. Ramah
dan rendah hati
0 komentar:
Posting Komentar